Sumber :
dr. Irman Firmansyah, Sp.PD
( spesialis penyakit dalam )
Jadwal Praktek :
Senin, Rabu, Jum'at ( Pukul 18.00 - pukul 20.00 )
Hepatitis
adalah kondisi organ hati ( liver ) yang sedang kena radang atau nekrosis
( kematian sebagian atau semua
sel dalam suatu organ atau jaringan ). Jadi, orang yang menderita hepatitis,
organ hatinya sedang tidak sehat alias sakit. Penyebabnya bisa lebih dari 20,
paling sering disebabkan oleh infeksi, misalnya infeksi parasit ( amuba
disentri, malaria, cacing, toksoplasma ), tetapi terbanyak adalah virus.
Penyebab lain-lainnya hidup
tidak teratur, kurang istirahat, dan pola makan yang amburadul, minum-minuman
keras atau minum obat-obat kuat disaat stamina tubuh menurun lantaran lelah
bekerja yang tak kenal waktu. Itu semua memperlemah daya tahan tubuh dan
mencederai organ hati, sehingga mudah dihinggapi penyakit dan menimbulkan
radang hati alias hepatitis.
Hal yang diserang penyakit disebut hepatitis. Hati
yang rusak disebabkan hal lain, misalnya disebabkan obat-obatan, kecanduan
minuman keras, cacat bawaan, dan lainnya. Hepatitis tidak memberikan gejala
yang jelas, paling hanya rasa lelah atau mual saja. Karena itu hepatitis baru
diketahui setelah kondisinya parah.
Apakah hepatitis berbahaya? Apakah menular?
Hepatitis yang disebabkan
virus saat ini merupakan salah satu masalah utama di dunia. Meskipun telah
dilakukan upaya pencegahan, namun tetap merupakan penyebab utama kematian
diantara semua penyakit menular (
Communicable disease ).
Penelitian terakhir menunjukan
sekitar 350 juta penduduk dunia terinfeksi hepatitis B dan diperkirakan 1 juta
meninggal setiap tahunnya. Sedangkan hepatitis C termasuk dalam 10 besar
penyebab kematian di dunia. Di Indonesia sekitar 11 juta penduduk Indonesia
menderita hepatitis B. Demikian juga kasus hepatitis C. Di Jakarta diperkirakan
1 dari 20 orang menderita hepatitis B, hepatitis C di Indonesia berkisar 0,5 –
4 % dari jumlah penduduk. Dan dapat bertambah setiap tahunnya.
Bahayanya penderita hepatitis B dan C berpotensi
mengalami hepatitis menahun 9 kronis ),sirosis , bahkan kanker hati. Hepatitis
yang disebabkan virus yang menular, artinya dapat menyebar dari satu orang ke
orang lain. Berbeda jika penyebabnya masalah metabolisme, terjadi hepatitis
yang tidak menular.
Beberapa penyebab hepatitis, yang umum kelompok virus
disebut virus hepatotropik yang menyerang organ hati dan yang menular. Meskipun
banyak penderita sembuh setelah beberapa minggu, namun banyak pula menjadi
kronis dan akhirnya meninggal. Hepatitis disebabkan oleh virus, bisa menular,
sedangkan penyebab lain seperti kecanduan minuman beralkohol, obat-obatan,
malnutrisi tidak menular tetapi menimbulkan kerusakan hati berupa parut.
Apakah beda hepatitis kronis dan hepatitis akut?
Hepatitis berlangsung singkat
( akut ) dapat sembuh sendiri secara total. Atau berkembang menjadi parah dan
menahun ( kronis ). Satu-satunya “Pengobatan” gagal hati adalah cangkok hati.
Jenis hepatitis akut dan
hepatitis kronis.
-
Hepatitis
Akut : infeksi yang baru terjadi pada liver yang sehat. Terjadi tiba-tiba
tanpa gejala awal atau bertahap. Berlangsung 1-2 bulan, dan kerusakan jaringan
hati biasanya kecil saja. Namun jika daya tahan tubuh rendah bisa mengancam
jiwa.
Hepatitis akut
yang disebabkan virus ( AVH, acute viral
hepatitis atau VHA, virus hepatitis A ). Penyebabnya adalah virus
hepatotropik. Penyebab lain tidak umum minuman keras, obat-obatan, dan lainnya.
-
Hepatitis kronis
: terjadi gangguan pada hati sudah lama dan terus-menerus. Sebagian hati
tidak aktif dan terjadi sirosis atau kanker hati dan berakhir dengan kematian. Tidak
ada gejala dan tanda yang khas, hanya dapat dideteksi melalui tes laboratorium.
Apa saja penyebab hepatitis?
Penyebab hepatitis
infeksi dan non infeksi.
a.
Infeksi
Jenis virus
hepatitis, yaitu virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus
hepatitis D. Virus hepatitis E, dan virus hepatitis G. Yang paling ganas virus
hepatitis C. Sedangkan virus hepatitis G tidak menyebabkan penyakit.
Ada jenis-jenis
virus lainnya yang dapat menginfeksi hati, yaitu virus hepatitis non-A, non-B,
non-C, non-E ; virus Epstein-Barr, virus herpes simpleks, dan virus demem
kuning.
Jenis infeksi
lain nonvirus yang dapat mencederai hati adalah :
-
Leptospira
icterohaemorragicar, yaitu penyakit infeksi akut yang disebabkan bakteri leptospira. Penularan melalui hewan yang
terinfeksi dengan cara kontak langsung atau melalui urine atau tanah.
-
Toxoplasma
gondii, yaitu parasit kucing atau hewan peliharaan. Ini menyebabkan
penyakit saraf ( toksoplasmosis ).
b.
Non
Infeksi
1.
Bahan Kimia
Racun
Cendawan
beracun ( Amanita phalloides ).
Kloroform
dulu sebagai obat bius. Belakangan hanya digunakan sebagai pengawet dalam dosis
kecil.
Kecanduan minuman
beralkohol.
Obat-obatan
tertentu yang merupakan racun bagi liver.
2.
Metabolisme
yang abnormal
Penyakit Wilson, disebabkan oleh cacat
bawaan dalam hal metabolisme tembaga. Terjadi kelebihan unsur tembaga didalam
tubuh di organ hati dan otak.
Perlemakan hati selama kehamilan,
terjadi timbunan lemak di organ hati. Penyebabnya adalah pola makan yang salah.
3.
Malnutrisi
Berkurangnya pasokan darah juga
berpotensi hepatitis:
Shock, disebabkan tekanan darah rendah
Gagal hati
yang parah
Trauma atau
luka
4.
Bawaan
- Sejak lahir
- Ditemukan pada kelahiran
- Autoimun
Adakah penyakit-penyakit selain yang disebabkan oleh virus hepatitis?
Penyakit-penyakit hati yang
kemungkinan besar terjadi pada orang dewasa :
- Batu empedu, kemungkinan menyumbat saluran empedu.
- Hematochromatosis, suatu kondisi tubuh menyerap dan menyimpan terlalu banyak besi.
- Penyakit cystic yang menyebabkan luka dan massa berisi cairan di hati.
- Porphyria, suatu kondisi kesalahan fungsi penggunaan porphyrins oleh tubuh. Porphyrins adalah komponen penting dalam pembuatan hemoglobin sel darah merah.
- Primary sclerosing cholangitis, suatu kondisi saluran empedu dari hati menyempit.
- Sarcoidosis, menyebabkan suatu perluasan dari luka-luka di hati dan organ-organ tubuh lainnya.
- Glycogen storage disease, tipe 1 yang menyebabkan masalah pada pengontrolan gula darah ketika seseorang sedang berpuasa.
Apa gejala dan tanda serangan virus hepatitis?
Umumnya tidak memberikan
gejala maupun tanda khusus, kecuali sudah parah. Ini disebabkan sel hati
mempunyai kemampuan regenerasi. Dalam waktu 3 kali 24 jam setelah transplantasi
atau mengalami kerusakan, organ hati sudah pulih kembali. Namun kerusakan yang
terjadi secara terus – menerus akan membentuk jaringan ikat yang mengacaukan
struktur hati dan melumpuhkan kerja hati, dikenal sebagai sirosis ( cirrhosis ).
Tanda – tanda dan gejala –
gejala umum penderita hepatitis :
-
Jaundice warna kekuningan pada kulit atau putih mata.
-
Urine berwarna cokelat seperti teh
-
Rasa mual dan kehilangan nafsu makan
-
Kehilangan berat badan atau meningkatnya berat
badan yang tidak normal
-
Muntah
-
Diare
-
Warna tinja pucat
-
Nyeri perut dibagian kanan atas
-
Rasa tidak enak badan
-
Gatal-gatal
-
Varises ( pembesaran pembuluh darah vena )
-
Cepat lelah
-
Hipoglikemia ( kadar gula rendah )
-
Demam ringan
-
Sakit pada otot – otot
-
Libido menurun
-
Depresi tanpa sebab
Untuk itu perlu melakukan
skrining hepatitis jika curiga adanya serangan hepatitis. Puskesmas dan rumah
sakit sudah memiliki alat skrining hepatitis dengan biaya yang cukup murah.
Apakah yang dilakukan dokter saat kita ke ruang praktik dengan
kecurigaan mengidap penyakit hepatitis?
Dokter mewawancarai apakah
demam, mual, muntah selama lebih dari seminggu dan gejala awal lainnya. Kemudian
pemeriksaan fisik apakah ada gejala kuning dan perabaan apakah ada pembesaran
liver. Dokter juga memeriksa tender liver
daerah berdekatan dengan liver yang terasa sakit ketika disentuh. Dokter akan
membedakan hepatitis, abses hati, atau kanker hati, atau sudah sirosis. Dokter juga
mendeteksi pembesaran limpa atau kelenjar getah bening di leher.
Setelah itu dilakukan tes
laboratorium pemeriksaan darah ; untuk konfirmasi diagnosis dan menilai
kerusakan jaringan hati, berupa :
-
Kadar bilirubin
-
SGPT
-
SGOT
-
Gamma – GT
-
Alkaline phosphatase
Jika kecurigaan kanker hati,
diperiksa juga alpha-feto protein (AFP).
Dari itulah dokter bisa memastikan pasien menderita hepatitis.
Bagaimana dokter memastikan jenis virus yang menyerang?
Dengan pemeriksaan darah
khusus untuk melihat jenis virus yang menyrang. Setiap jenis virus memberikan
gambaran darah yang spesifik. Juga dapat diketahui penyakit akan menyembuh,
menahun ( kronis ), memburuk, atau berkembang menjadi sirosis atau kanker.
Data tersebut digabung dengan
hasil pemeriksaan fungsi hati dan pemeriksaan darah diulang setiap bulan selama
enam bulan, maka dokter dapat menganalisis jenis dan perkembangan penyakit
hepatitis virus tersebut.
Yang terdiagnosis positif
hepatitis, segera menjalani pengobatan dan mematuhinya. Anggota keluarga
sebaiknya melakukan perlindungan dengan vaksinasi.
Apakah hepatitis dapat sembuh?
Kesembuhannya bergantung pada
beberapa faktor, seperti penyebabnya keparahan besar kerusakan. Hepatitis bisa
sembuh seratus persen jika tidak parah, juga bisa sembuh dengan menyisakan
kerusakan atau cacat.
Hepatitis A dapat sembuh
sendiri asalkan menjalani bed rest yang cukup dan pola makan yang baik.
Sekitar 8-14 % penyakit
hepatitis dapat kambuh kembali. Penderita wajib mematuhi pengobatan dan anjuran
dokter.
Bagaimana mengetahui bahwa pasien hepatitis sudah sembuh?
Indikasi awal bahwa pasien
sudah sembuh adalah pulihnya nafsu makan. Gejala kuning mulai berkurang, feses
dan urine warnanya kembali normal, ukuran organ hati normal. Hepatitis virus
akut sembuh dalam waktu 3-6 minggu. Namun ada pasien tetap menderita
gatal-gatal samapai beberapa minggu.
Bagaimana mengetahui bahwa hepatitis berkembang memburuk?
Untuk melihat apakah hepatitis
berkembang memburuk, dokter akan memantau terus – menerus selama beberapa bulan
perkembangan hepatitis dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Jika gamma-GT meningkat sangat tinggi,
berarti terjadi sirosis, dan jika AFP yang meningkat sangat tinggi maka dokter
menjadi waspada sudah terjadi kanker hati ( jika AFP lebih dari 1.000 ).
Memberikan Pelayanan Terbaik Untuk Kepuasan Pasien & Keluarga