Sumber :
dr. Teddy Teguh, Sp.OG
( Spesialis Kebidanan & Kandungan )
Jadwal Praktek :
Rabu ( Pukul 14.00 - Pukul 16.00 ), Sabtu ( Pukul 12.00 - Pukul 14.00 )
Rabu ( Pukul 14.00 - Pukul 16.00 ), Sabtu ( Pukul 12.00 - Pukul 14.00 )
Kehamilan
merupakan suatu peristiwa yang sangat luar biasa dialami oleh seorang
wanita dan pasangannya. Dalam kehamilan terjadi proses-proses perubahan
baik secara fisik, psikis dan hormonal yang membutuhkan pengertian dan
penyesuaian terhadap perubahan-perubahan tersebut baik bagi wanita itu
sendiri maupun bagi pasangannya beserta keluarganya. Berikut ini akan
dijelaskan bagaimana perubahan yang dialami oleh wanita hamil dan
bagaimana mempersiapkan dan menghadapi kehamilan tersebut sehingga dapat
terjadi kehamilan yang sehat dan bahagia.
Kehamilan pada tiga bulan pertama
Pada
trimester pertama, ibu hamil sering mengalami mual dan muntah yang
salah satunya dapat menyebabkan dehidrasi, oleh karena itu perbanyaklah
ibu hamil minum air putih atau jus buah di luar jadwal makan.
Makanlah jenis makanan yang mudah dicerna seperti nasi, jagung, kentang, ubi, dll
Hindarkan makanan yang mengandung kadar lemak tinggi atau berminyak seperti hidangan bersantan, gorengan atau daging berlemak.
Hindari
aneka macam bau-bauan yang menyengat atau tidak disukai, hal ini untuk
menghindarkan ibu hamil dari rasa mual dan muntah.
Biasakan menyikat gigi setelah ibu hamil makan atau setelah mengalami muntah.
Untuk
menghindarkan rasa mual dan pusing lainnya, usahakan secara
perlahan-lahan ketika ibu hamil hendak bangun dari tidur atau berbaring,
jangan dilakukan secara sekaligus dan spontan.
Ada baiknya ibu hamil makan dalam porsi kecil namun sering, hal ini juga untuk menghindarkan ibu hamil mengalami mual dan muntah
Sediakanlah
selalu minuman dan makanan kecil yang mengandung kadar garam rendah di
dekat kamar tidur, hal ini dilakukan agar stelah makan makanan tersebut,
ibu hamil terhindar dari rasa mual dan muntah pada saat akan
beraktivitas. Makanan kecil yang dapat disajikan antara lain seperti
biskuit, roti gandum, atau buah-buahan.
Bergabunglah atau
carilah teman yang juga sedang mengalami kehamilan, atau bergabung di
komunitas-komunitas ibu hamil, agar dapat saling bertukar pikiran dan
pengalaman.
Makanlah cemilan di pagi hari sebelum bangkit dari tempat tidur.
Minumlah susu hangat bila ibu hamil mengalami insomnia atau kesulitan tidur.
Bila ibu hamil mengalami sembelit, minumlah air putih minimal 12 gelas sehari.
Jika
ibu hamil merasa sakit di bagian bawah perut dan terlihat adanya flek
darah, khususnya setelah kehamilan usia > 4 minggu, segeralah
periksa ke dokter
Kehamilan Trimester kedua
Selain
itu karena meningkatnya hormon kehamilan pada trimester kedua, kadang
timbul gangguan pencernaan dan sulit buang air besar. Solusinya cukup
mudah, ibu hamil sebaiknya memperbanyak konsumsi sayur-sayuran,
buah-buahan serta air putih.
Tips lain yang baiknya dilakukan oleh ibu hamil ketika kehamilannya menginjak kehamilan trimester kedua ialah:
1. Jangan mengambil barang dengan cara membungkuk. Ambillah barang dengan cara berjongkok agar janin tidak tertekan.
2. Hindari
aktivitas yang berat, seperti mengangkat beban berat, menarik secara
berlebihan, mendorong berat, memanjat, jogging dalam waktu lama.
3. Jangan
melakukan perubahan aktivitas secara mendadak, misal memutar tubuh
dengan cepat atau meloncat-loncat, karena akan membahayakan janin dan
ibu hamil akan mengalami kram otot.
4. Perbanyaklah istirahat
karena beberapa organ vital di dalam tubuh ibu hamil seperti jantung,
hati, ginjal, dan paru-paru bekerja lebih keras
5. Mulailah
merawat payudara agar produksi ASI berlimpah. Selalu bersihkan puting
susu dan pijit-pijitlah daerah sekitar payudara dengan baby oil atau
krim khusus payudara agar pembengkakan atau peradangan saat menyusui
bayi dapat dihindari.
Gunakan Bra yang mampu menyangga payudara dengan nyaman, menyerap keringat, dan tidak menimbulkan rasa sakit.
6. Biasakan mandi dengan air hangat agar otot-otot rileks
Pemeriksaan kesehatan dalam kehamilan
a. Pemeriksaan Berat Badan
Pemeriksaan
berat badan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan kandungannya,
hal ini dilakukan untuk mengetahui pertambahan berat badan, serta apakah
pertambahan berat badan yang dialami termasuk normal atau tidak.
Pertambahan berat badan yang normal akan sangat baik bagi kondisi ibu
maupun janin. Sebaliknya, jika pertambahan berat yang dialami tidak
normal, akan menimbulkan resiko pada ibu dan janin. Bagi ibu hami yang
mengalami pertambahan berat badan yang tidak normal, dokter atau bidan
akan memberikan saran yang sebaiknya dilakukan agar ibu hamil memperoleh
pertambahan berat badan yang normal.
b. Pemeriksaan Tinggi Badan
Pemeriksaan
tinggi badan juga dilakukan saat pertama kali ibu melakukan
pemeriksaan. Mengetahui tinggi badan sangat penting untuk mengetahui
ukuran panggul si ibu. Mengetahui ukuran panggul ibu hamil sangat
penting untuk mengetahui apakah persalinan dapat dilakukan secara normal
atau tidak. Karena jika diketahui bahwa tinggi badan ibu dianggap
terlalu pendek, dikhawatirkan memiliki panggul yang sempit dan juga
dikhawatirkan proses persalinan tidak dapat dilakukan secara normal, dan
hal ini harus dilakukan secara caesar. Dengan diketahuinya hal ini
secara dini, maka ibu hamil diaharapkan segera menyiapkan diri baik dari
segi materi dan mental untuk menghadapi persalinan dengan caesar.
c. Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan
urin dilakukan untuk memastikan kehamilan. Selain itu, pemeriksaan juga
dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal ibu hamil, ada tidaknya
protein dalam urin, dan juga mengetahui kadar gula dalam darah. Adanya
protein dalam urin mengarah pada pre-eklampsia. Sedangkan kadar gula
darah dapat menunjukkan apakah ibu hamil mengalami diabetes melitus atau
tidak.
d. Pemeriksaa Detak Jantung
Pemeriksaan
ini penting untuk mengetahui apakah janin dalam berada dalam kondisi
sehat dan baik. Permeriksaan detak jantung ini biasanya menggunakan
Teknik Doopler sehingga ibu hamil dapat mendengarkan detak janin yang
dikandungnya.
e. Pemeriksaan Dalam
Dilakukan
untuk mengtahui ada tidaknya kehamilan, memeriksa apakah terdapat
tumor, memeriksa kondisi abnormal di dalam rongga panggul, mendiagnosis
adanya bisul atau erosi pada mulut rahim, melakukan pengambilan lendir
mulut rahim (papsmear), mengetahui ada tidaknya penyakit kehamilan,
mengetahui letak janin, dan untuk mengetahui ukuran rongga panggul
sebagai jalan lahir bayi. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan di awal
kehamilan.
f. Pemeriksaan Perut
Dilakukan
untuk melihat posisi atas rahim, mengukur pertumbuhan janin, dan
mengetahui posisi janin. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin
setiap kali dilakukan pemeriksaan dengan dokter kandungan atau bidan.
g. Pemeriksaan Kaki
Dilakukan
untuk mengetahui adanya pembengkakan (oedema) dan kemungkinan varises.
Pembengkakan yang terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan adalah
normal, namun pembengkakan yang berlebihan menandakan pre-eklampsia
h. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan
darah bertujuan untuk mengetahui kesehatan umum ibu hamil. Pemeriksaan
darah juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan AFP (alpha fetoprotein).
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan gangguan saluran
saraf tulang belakang dan untuk mendeteksi otak janin. Kadar AFP yang
rendah menunjukkan adanya kemungkinan down sindorm pada janin. Biasanya
pemeriksaan AFP dilakukan pada usia kehamilan sekitar 15-20 minggu.
i. Uji TORCH (Toksoplasma Rubella Cytomegalovirus Herpesimpleks)
Dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya infeksi parasit seperti TORCH di dalam
tubuh ibu hamil. Infeksi TORCH biasanya menyebabkan bayi terlahir dengan
kondisi cacat atau mengalami kematian. Pemeriksaan TORCH dilakukan
dengan menganalisis kadar imunogloblin G (IgG) dan imunoglobin M (IgM)
dalam serum darah ibu hamil. Kedua zat ini termasuk ke dalam sistem
kekebalan tubuh. Jika ada zat asing atau kuman yang menginfeksi tubuh,
maka tubuh akan memproduksi IgG dan IgM untuk melindungi tubuh. Banyak
sedikitnya IgG dan IgM dalam serum darah mengindikasikan ada tidaknya
infeksi serta besar kecilnya infeksi. Jika hasil IgG negatif, berarti
infeksi terjadi pada masa lalu dan kini sudah tidak aktif lagi. Jika
hasil IgM positif, berarti infeksi masih berlangsung aktif dan ibu hamil
memerlukan pengobatan agar janin dalam kandungan yang terinfeksi dapat
segera ditangani sehingga infeksi tidak semakin buruk.
j. Pemeriksaan Penyakit dan Virus
Pemeriksaan virus rubella, sitomeglovirus, herpes, varicella zoster untuk menghindari terjadinya kecacatan pada janin.
Pemeriksaan virus hepatitis dan virus HIV untuk menghindari diturunkan penyakit akibat virus-virus tersebut kepada janin.
Pemeriksaan penyakit toksoplasmosis, karena penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan dan keguguran.
Pemeriksaan penyakit menular, karena hal ini dapat menyebabkan kematian ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan.
Selain
itu juga dilakukan pemeriksaan terhadap penyakit yang sedang diderita
seperti asthma, diabetes mellitus dan jantung. Pada Wanita hamil
penyakit-penyakit seperti ini dapat, bertambah berat dan membahayakan
jika tidak dilakukan perawatan dan pengobatan yang teratur. Untuk
menghindari kondisi yang membahayakan, dokter biasanya akan memantau
pasiennya dan menentukan kapan waktu yang paling tepat untuk hamil.
Pemeriksaan
penyakit akibat kekurangan zat-zat tertentu seperti kekurangan zat
besi. kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Hal ini dapat
menyebabkan kelahiran prematur dan keguguran.
k. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan
golongan darah dan rhesus/Rh darah (unsur yang mempengaruhi antibodi
yang terkandung di dalam sel darah merah) pada pasangan suami isteri
dilakukan untuk mengantisipasi perbedaan golongan darah dan rhesus
antara darah ibu dan bayinya. Perbedaan golongan darah dan rhesus darah
ini dapat mengancam janin dalam kandungan
l. Pemeriksaan Faktor Genetika
Inti
dari pemeriksaan atau tes genetika ini adalah untuk mengetahui penyakit
dan cacat bawaan yang mungkin akan dialami bayi akibat secara genetis
dari salah satu atau kedua orangtuanya. Khususnya apabila pasangan suami
isteri masih terkait hubungan persaudaraan.
Tes ini idealnya
dilakukan sebelum kehamilan untuk mendapatkan informasi yang
selengkap-lengkapnya. Jikalau diperlukan, anda harus mengumpulkan
suluruh catatan-catatan medis yang dimiliki oleh pihak suami maupun
isteri, termasuk keluarga. Sehingga jika telah diketahui data medis
secara lengkap, dapat diketahui secara dini apabila memang ada kelainan
pada janin atau calon orang tua, sehingga bisa membuat keputusan yang
lebih bijak.
m. Persiapan Keuangan
Kehamilan
merupakan hal yang dapat diperkirakan termasuk biayanya. Biaya
kehamilan ini dapat di diskusikan antara suami dan isteri. Biaya
kehamilan merupakan bagian dari biaya kehidupan berumah tangga. Anda
tentunya menginginkan anak anda mendapatkan sesuatu yang terbaik dalam
bidang apapun.
Adapun biaya yang perlu
diperhatikan guna persiapan kehamilan ini, diantaranya mencakup biaya
kesehatan (biaya konsultasi, pemeriksaan, obat dan melahirkan),
biaya-biaya pasca melahirkan (tempat tidur bayi, pakaian bayi, popok,
selimut, dll) dan persiapkan pula biaya untuk hal-hal yang tak terduga.
n. Persiapan Mental
Kondisi
kejiwaan bisa sangat mempengaruhi kandungan, oleh karena itu orang tua
harus mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi proses ini.
Selama sembilan bulan masa kehamilan, biasanya terjadi
perubahan-perubahan psikologis tidak hanya pada ibu tetapi juga pada
ayah calon bayi. Selama sembilan bulan, emosi kita dapat terperas
olehnya.
Usahakan untuk mengkondisikan pikiran
dan bathin kedua orang tua agar jauh dari pikiran-pikiran negatif.
Selalu ingatlah bahwa segalanya dikendalikan oleh pikiran anda.
Terimalah kenyataan yang ada, yang terbaik adalah selalu bersyukur dan
memasrahkan segalanya pada Tuhan. Selain itu, selalu komunikasin segala
sesuatunya, berusahalah untuk selalu terbuka dan membicarakan perasaan
masing-masing sehingga dapat mencari solusi sehingga kesulitan-kesulitan
yang timbul dapat teratasi.
Lengkapi diri anda
dengan berbagai informasi dan sumber mengenai kehamilan, termasuk
mencari tahu dari pengalaman-pengalaman teman atau orang dekat yang
sudah mengalami kehamilan.
Dukungan
suami kepada isteri sangat dibutuhkan. Usahakan untuk menumbuhkan rasa
percaya diri pada isteri, sehingga mentalnya cukup kuat dalam menghadapi
proses kehamilan. Membantu isteri dalam menyiapkan kebutuhan bayi, dan
memperhaitkan secara detil kebutuhan sang isteri ketika hamil akan
menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa aman pada diri sang isteri.
Memberikan Pelayanan Terbaik Untuk Kepuasan Pasien & Keluarga