KEPUTIHAN adalah
keluarnya cairan yang berlebihan dari liang sanggama penyebab seorang wanita
lebih sering mengganti pakaian dalam atau pembalut. Keputihan dapat mengenai
wanita sejak lahir hingga masa menopause. Keputihan dibagi menjadi dua, yakni
fisiologis (normal) dan patologis (abnormal).
“Keputihan fisiologis ditemukan
pada bayi wanita dalam 10 hari pertama kelahiran, sebelum dan sesudah
menstruasi, masa subur atau adanya rangsangan fisik maupun psikis yang
berhubungan dengan organ reproduksi wanita. Sedangkan patologis, disebabkan
oleh virus, bakteri, jamur atau parasit. Biasanya, berwarna kekuningan,
keabu-abuan, kehijauan, seperti susu basi, busa sabun atau bening,” papar dr
Ronny SpOG dalam acara talkshow kesehatan Rumah Sakit Citra Harapan (RSCH),
Minggu (21/4) di Giant Kota Harapan Indah, Medan Satria, Bekasi.
Lebih lanjut, dr Ronny juga menuturkan tentang
pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan untuk penderita keputihan.
Antara lain menjaga kebersihan orgenital dengan sering mengganti pakaian
dalam/pembalut dengan bahan yang dapat menyerap cairan, membersihkan organ
genital dengan bahan yang tidak menyebakan iritasi, menghindari stres, pola
hidup baik, gunakan pengaman saat berhubungan, dan lakukan PAP Smear rutin
untuk deteksi dini kanker rahim.
“Untuk pencegahan harus dilakukan
oleh dokter setelah pemeriksaan guna mengetahui penyebab keputihan,” tambahnya. Sementara itu, selain talkshow
kesehatan, pada kesempatan yang sama RSCH juga menggelar bakti sosial berupa
donor darah bekerjasama dengan PMI Kota Bekasi. Donor darah diikuti ratusan
peserta. Selain itu, ada juga cek tensi dan keropos tulang gratis. Kegiatan
tersebut didukung Giant Harapan Indah dan Kalbe Farma. [ers]
Sumber
Tabloid Harapan Indah
Tabloid Harapan Indah