Narasumber :
dr. Ros Eva Seriosna, Sp.P
( Spesialis Paru )
RS Citra Harapan mengadakan On Air Kesehatan Di Radio Dakta Fm pada
hari Jumat 24 Januari 2014. On Air ini menghadirkan narasumber dr. Ros Eva, Sp.P sebagai
pembicaranya.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. TB dapat menyebabkan kerusakan pada semua tubuh manusia namun yang paling sering terkena ( 90 % ) adalah organ paru. Diperkirakan bahwa sepertiga penduduk dunia pernah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Saat ini tuberkulosis merupakan penyakit menular penyebab kematian utama di Indonesia. Berdasarkan hasil survey tahun 2010, jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia mencapai 289 per 100.00 penduduk. Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-5 negara dengan penderita tuberkxiulosis terbesar di dunia.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. TB dapat menyebabkan kerusakan pada semua tubuh manusia namun yang paling sering terkena ( 90 % ) adalah organ paru. Diperkirakan bahwa sepertiga penduduk dunia pernah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Saat ini tuberkulosis merupakan penyakit menular penyebab kematian utama di Indonesia. Berdasarkan hasil survey tahun 2010, jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia mencapai 289 per 100.00 penduduk. Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-5 negara dengan penderita tuberkxiulosis terbesar di dunia.
Bagaimana TB menyebar ?
Penyebaran
penyakit tuberkulosis terjadi ketika seorang penderita TB paru, batuk atau bersin sehingga menebarkan kuman ke
udara dalam bentuk droplet ( percikan dahak ) . Droplet tersebut akan terhirup
saluran pernapasan orang lain yang ada disekeliling penderita TB tersebut. Setelah masuk dalam tubuh melalui pernapasana,
kuman TB menyebar dari paru ke organ dalam tubuh lainnya melealui system
peredaran darah, system saluran limfe, saluran napas, dan lain-lain. Daya
penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari paru. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak,
makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negative ( tidak
terlihat kuman ), maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Disamping
itu, kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan juga oleh konsentrasi
droplet dalam udara dan lamanya
menghirup udara